SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI SD NEGERI 18 MENTOK



Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah bersama siswa SDN 18 Mentok

          Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat melakukan ‘’Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Kebersihan’’ di SD Negeri 18 mentok. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Materi dalam sosialisasi ini disampaikan oleh Bapak Ferri Ardami selaku Kepala bidang pengelolaan sampah dan kebersihan. Kegiatan sosialisasi juga dihadiri oleh kepala sekolah serta guru untuk mendampingi para siswa. Dinas Lingkungan Hidup melakukan sosialisasi ke sekolah adalah untuk mengenalkan pengelolaan sampah kepada siswa sekolah serta untuk menumbuhkan budaya kebersihan dan mengajarkan siswa tentang pentingnya mengelola sampah secara bijak dan ramah lingkungan. Sosialisasi dilakukan mengingat di Kota Mentok sendiri masih banyak titik pembuangan sampah sembarangan dan masih banyak sekali masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan benar. 

              Narasumber menyampaikan bahwa sampah kategori sampah terbagi menjadi tiga yaitu sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga dan sampah spesifik dan menanyakan “apakah ada yang sudah tau kategori sampah?”. Siswa SD N 18 mentok dengan semangat menjawab pertanyaan dari narasumber. Narasumber memberi hadiah kepada para siswa yang aktif dalam mengikuti sosialisasi untuk meningkatkan semangat para siswa dalam mengikuti sosialisasi. Narasumber menyampaikan bahwa Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah Sejenis Rumah Tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sampah Spesifik sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Beliau juga menjelaskan jenis sampah berdasarkan komposisinya, sampah dibagi menjadi 2 yaitu sampah organik yang merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan alami dan dapat terurai secara alami seperti sisa makanan, daun dan ranting, kotoran hewan, kertas dan kardus. Sedangkan Sampah Anorganik adalah adalah jenis sampah yang tidak berasal dari bahan-bahan alami dan umumnya tidak dapat terurai secara alami dalam waktu yang cepat seperti plastic, kaca, logam, karet dan elektronik. Beiau juga menyampaikan akibat yang terjadi jika sampah tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan Menyebabkan penyakit, Menyebabkan bau tidak sedap, Merusak Ekosistem Lingkungan dan Mengganggu Estetika Lingkungan dan bila dikelola dengan baik Nilai Ekonomi, Bisnis/Usaha, Sumber Energi, Daur Ulang/Komposting dan masih banyak lagi.

         Sampah organik dapat dikelola menjadi composting, eco enzim, biogas, maggot dan pakan ternak. Sedangkan cara pengelolaan sampah anorganik dilakukan dengan 3R yaitu Reuse (penggunaan kembali), Reduse (penurangan) dan Recycle (daur ulang). Pengelolaan sampah dengan cara Reduce (pengurangan) ternyata sudah dilakukan oleh siswa-siswi SD N 18 mentok. Sudah banyak yang membawa tumbler sendiri dari rumah. Beliau juga mengatakan untuk mengurangi sampah di lingkungan sekitar, kita harus menjaga kebersihan dan buang sampah pada tempatnya, dan sampah yang tidak ada nilai ekonomis bisa di daur ulang contohnya seperti karet bekas yang dibuat menjadi kursi dan meja," jelasnya.

           Narasumber juga memperkenalkan Bank Sampah yang dibentuk oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat yaitu Bank Sampah DE EL HA. “sampah jika dibuang akan menjadi sampah, namun jika dikumpulkan dan dipilah pada Bank Sampah akan menjadi uang” tegas narasumber. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan para siswa mengumpulkan sampah yang sudah dipilah untuk di tabung di Bank Sampah DE EL HA.